Sesudah sekian waktu vakum dalam berbloging ria, di kesempatan ini saya ingin menuangkan pengalaman saya dalam bertanam cabai rawit memakai pipa paralon tegak atau lebih kerennya dimaksud vertikultur.
Sampai kini pipa tegak lebih umum dipakai untuk menanam sayuran daun seperti sawi, selada, seledri atau sayuran daun yang lain. Sempat saya tengok artikel orang menanam cabai rawit pakaipipa tegak namun hanya menanam waktu awal serta hasil akhir tak diupload hingga tetap tersisa pertanyaan “apakah menanam cabai dengan pipa tegak dapat berbuah? ”
Sampai kini pipa tegak lebih umum dipakai untuk menanam sayuran daun seperti sawi, selada, seledri atau sayuran daun yang lain. Sempat saya tengok artikel orang menanam cabai rawit pakaipipa tegak namun hanya menanam waktu awal serta hasil akhir tak diupload hingga tetap tersisa pertanyaan “apakah menanam cabai dengan pipa tegak dapat berbuah? ”
Untuk lebih secara singkat saya bakal jabarkan saja apa – apa yang telah saya kerjakan dalam menanam cabai rawit dengan pipa paralon tegak serta tentang akhirnya.
Waktu saya lakukan penanaman sebenarnya semakin banyak factor tak direncanakan, mengapa? Lantaran waktu itu saya meyemai benih cabai terlampau banyak serta kurangnya pot untuk menanam bibit – bibit cabai itu. Serta saat itu pot pipa tegak yang saya mempunyai tengah tak terpakai sesudah saya pakai untuk bertanam sawi. Kalkulasi – kalkulasi dari pada pot nganggur pada akhirnya bibit cabai saya tanam pada pot itu serta medianya memakai cocopeat sisa sawi yang ada didalam pipa itu.
Berhubung media cuma berbentuk cocopeat, maka untuk penyiraman memakai larutan nutrisi hidroponik. Penyiraman saya kerjakan satu hari sekali seputar 400 ml dengan takaran dimulai dari 700 ppm hingga 1500 ppm sesuai sama dengan saat perkembangan tanaman. Serta akhirnya seperti gambar – gambar dibawah ini.
1 komentar:
Click here for komentarHanya satu kata "MANTAABBBSSSS...!!!!!!!!!"
Bisa ditiru dan patut dicoba nih Gan.
Makasih banyak atas infonya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon