Budidaya Bawang Putih dan Pengendalian Hama ~ Agro Budidaya

Budidaya Bawang Putih dan Pengendalian Hama



Bawang putih (garlic) adalah satu diantara umbi tanaman yang populer keberadaannya. Banyak narasi tentang bawang putih, baik pemakaian untuk bumbu dapur ataupun obat herbal. Saya pribadi konsumsi satu siung bawang putih waktu kepala sisi belakang jadi sakit disebabkan terlampau banyak konsumsi jeroan (tensi? kolestrol?).

Pemakaian bawang putih untuk bahan basic pestisida telah lama saya lakukan, tetapi baru seputar akhir 2011 mulai di perhatikan dengan cara serius. Terutama untuk mengatasi hama siput kecil pemakan daun.

Siput, menurut pengalaman saya, adalah hama dengan kelompok susah diatasi masalah serta ancamannya. Apakah seluruhnya type siput dikategorikan untuk ancaman? Saya tidak paham lantaran waktu berlangsung serangan, ada 3 type siput berkeliaran di antara pucuk tanaman hias dirumah saya.

Pada mulanya, saya memakai pestisida sintesis spesial menangani hama siput. Cukup efisien. Hama bisa dikendalikan, namun kembali mewabah sesudah dampak manfaat pestisida melemah. Permasalahannya, pestisida ini tak bisa dihandalkan, baik dari mutu ingin juga keberadaannya. Sekian kali saya memperoleh pestisida dengan mutu tak memuaskan. Di internet, bebarapa website mereferensikan pemakaian umpan (mis. bir atau daun busuk) untuk memancing siput keluar dari persembunyiannya. Cukup gampang, namun agak menyebalkan lantaran pelaksanaannya tak sekali jalan.

Meskipun pemakaian bawang putih sudah dikerjakan dari lama, saya tak lihat efektifitas pengaruhnya pada siput bercangkang, terlebih siput telanjang. Diperlukan ramuan dengan tingkat kepekatan cukup tinggi untuk dapat bikin siput mati, di mana condong beresiko turut mematikan tanaman yang diserang. Lalu saya berpindah memakai bahan basic tembakau di mana akhirnya benar-benar memuaskan dalam membasmi siput telanjang (artikel : Tembakau serta Hama Siput Telanjang (Slugs) …). Pengertian membasmi di sini yaitu 99% melenyapkan kehadiran siput telanjang. Dalam periode waktu 3 bln., siput telanjang betul-betul lenyap beredar di lingkungan rumah saya. Pada siput bercangkang, tembakau cuma dapat mengatur, tak membasmi. Seberapa kerap frekuensi pengaplikasian tembakau, terus tak bisa membasmi siput bercangkang seperti perihal seperti siput telanjang.

Sebagian bahan basic lain seperti ampas kopi, kulit (cangkang) telur serta kapur dolomit, seperti dinyatakan di sebagian website bisa menghalangi peredaran siput bercangkang, sudah dicoba. Akhirnya, menurut pengalaman pribadi saya, benar-benar tak memuaskan.

Pencampuran bawang putih dengan bahan lain seperti lengkuas serta cengkeh (artikel : Bikin Pestisida Organik dengan Bawang Putih…), selanjutnya dapat mengatur sampai 90% peredaran siput bercangkang. Sayangnya, ramuan ini berbentuk “racun kontak”, hingga cuma berperan untuk penolak (repellent) bila tak berlangsung kontak. Tetapi, aksi mengaplikasikan ramuan 1 minggu sekali, amatlah efisien manfaat melindungi serta menghindar serangan hewan bertubuh lunak. Pada tingkat serangan cukup kronis, pengaplikasiannya dikerjakan tiap-tiap hari mendekati tengah malam. Frekuensi aplikasi dikurangi sedikit untuk sedikit sesuai sama dengan hasil yang sudah dicapai.

Baiknya dihindari aksi mengaplikasikan ramuan diatas permukaan daun dengan cara berkaitan. Jikalau terpaksa, cukup 1-2 kali semprot saja. Penyemprotan dengan cara berkala, dalam periode waktu relatif pendek, bakal mengakibatkan daun menguning. Hal semacam ini karena, bawang putih mempunyai kandungan Manganese cukup tinggi. Disisi lain, bila bilah daun terluka disebabkan serangan hama, penyemprotan dengan memakai ramuan ini juga bakal jadikan luka sisa serangan menguning. Umpamanya, bila ramuan disemprotkan pada kutu putih yang melekat di permukaan bilah daun, maka sisa luka yang diakibatkan bakal menguning. Saya tak tahu maupun tahu dengan cara pasti apa pemicunya, tetapi dari sebagian peristiwa, bakal selesai seperti itu. Daun yang terkena serangan cukup kronis serta disemprot dengan ramuan, maka besar kemungkinan bakal layu serta mati. Sebaiknya pemakaian ramuan pestisida ini lebih ditujukan manfaat kebutuhan ingindalian peredaran hama di permukaan media tanam.

Sebagian sumber menyebutkan, bahwasanya pemakaian bawang putih untuk pestisida bukan sekedar menangani hama, namun juga kehidupan organik yang lain yang bermanfaat untuk tanaman. Dengan cara pribadi, pernyataan seperti itu tidaklah butuh dicemaskan, lantaran kita tak sempat tahu dengan terang apa yang tengah berlangsung dibawah permukaan media tanam. Sebenarnya yaitu tanaman dalam keadaan sehat, mempunyai kehidupan organik yang juga aktif pada media tanamnya. Terhitung juga HAMA!

Penggunaan bawang putih untuk pestisida, bisa menangani sebagian type hama yang umum ditemukan pada tanaman hias. Seperti nematoda, jamur serta siput bercangkang. Selain itu, bawang putih mempunyai sebagian kandungan mineral serta vitamin yang bisa menolong perkembangan tanaman.

Tak hanya bawang putih, type tanaman lain yang bisa mengatasi hama siput bercangkang yaitu tumbuhan patah tulang, daun sembung serta tuba (Pestisida Nabati : Ramuan & Aplikasi – Ir. Agus Kardinan, M. Sc.). Hingga saat ini, saya tak sempat coba memakai ketiga tanaman itu untuk bahan basic bikin pestisida. Lantaran, berdasar sebagian sumber, mempunyai kekuatan toksin cukup kuat serta dapat membunuh hewan peliharaan.

Seperti sudah dijelaskan pada mulanya, siput terhitung hama dengan kelompok susah diatasi masalah serta ancamannya. Kenapa?

Siput, baik bercangkang ataupun tak, yaitu hewan bertubuh lunak beralat kelamin ganda (betina serta jantan, hermaphrodit). Jadi, meskipun tiada hadirnya pasangannya, siput tak mempunyai kesusahan untuk berkembang biak. Umumnya, mereka letakkan telurnya dibawah pangkal batang tanaman (siput telanjang letakkan telurnya dibagian bawah pot). Tempat itu adalah lokasi favorite berkumpulnya hama tanaman, lantaran keadaan lembab serta jadi tempat lintasan air dari daun ke bawah permukaan media tanam. Dibagian ini dapat, perkembangan akar baru diawali. Pemakaian POC terlalu berlebih adalah satu diantara pemicu dari sisi bawah pangkal batang untuk tempat hama, terhitung siput, mencari makan serta bertelur. Waktu telur-telur menetas, bayi-bayi siput bakal segera melahap endapan POC yang ada disitu. Bila endapan POC telah habis, bayi-bayi ini, terhitung siput dewasa, bakal merayap naik ke permukaan menuju pucuk daun mencari bahan lain untuk dimakan. Saat mereka temukan endapan POC yang melekat pada akan pucuk atau pucuk daun, mereka bakal memakannya tersebut dengan akan pucuk atau pucuk daun itu sendiri. Aksi ini, juga dikerjakan oleh hama-hama yang lain, terhitung salah satunya yaitu nematoda.

Bagaimana bawang putih dapat bikin hama mati? Saya tidak paham persis prosesnya, namun saya memperoleh teori yang cukup masuk akal untuk menuturkannya.

Biasanya, hama yang banyak beredar di area media tanam adalah type hewan bertubuh lunak. Sempat anda coba mengunyah 1 siung bawang putih? Waktu minyak bawang putih terkena lidah, tak hanya lengket (mempunyai perekat) bakal jadi pedas serta perih, serta baru mereda sesudah kita minum sebagian gelas air tawar. Bagaimana bila yang kita minum yaitu minuman mengandung alkohol, bukan hanya air tawar?

Inilah yang berlangsung pada hama-hama itu waktu terkena ramuan pestisida bawang putih. Meskipun mereka bisa hindari lewat cara keluarkan lendir dari badan mereka, hal semacam itu cuma berjalan sesaat. Ramuan bakal terus melekat lantaran ada kombinasi sabun cair.

Aksi dari keluarkan lendir untuk hindari rasa pedas serta perih dari minyak bawang putih, lama kelamaan bakal mengakibatkan dehidrasi pada badan mereka serta pada akhirnya mati disebabkan kekurangan cairan badan.

Ganti pengaplikasian POC dengan ramuan pestisida bawang putih serta menyemprotkannya pada pangkal batang tiap-tiap 2 hari sekali sepanjang 2 minggu, bakal kurangi populasi hama di lokasi itu sampai 90%. Ramuan pestisida yang melekat pada akan pucuk atau pucuk daun, bakal menghindar siput serta hewan bertubuh lunak lain memakannya.

Bagaimana dengan 10% dari hama yang tersisa? Manfaat mengantisipasi kemungkinan berlangsung masalah dari bekas hama inilah, penyemprotan ramuan pestisida bawang putih terus mesti dikerjakan tiap-tiap 1 – 2 minggu sekali untuk aksi pencegahan serta perawatan. Tak seluruhnya hama diam serta berkumpul dibagian bawah pangkal daun saja. Beberapa kecil merambah ke tempat lain. Saya tidak paham basic argumen mereka melakukan tindakan seperti itu…

Langkah apapun yang ditempuh, kita terus mustahil membasmi kehadiran siput bercangkang. Siput, mempunyai rutinitas tidur waktu keadaan kelembapan hawa relatif rendah di siang hari serta kembali berkeliaran waktu keadaan kelembapan hawa mulai naik pada malam hari atau sesudah turun hujan. Waktu tidur, mereka bakal masuk ke dalam cangkangnya. Cangkang ini berperan membuat perlindungan mereka dari masalah yang berlangsung di sekitarnya. Kelebihan ini yaitu pemicu kenapa siput bercangkang lebih susah diberantas dibanding hewan bertubuh lunak yang lain. Saya sempat menyemprotkan ramuan bawang putih pada siput bercangkang yang tengah tidur pada pagi hari. Sore hari, siput itu tetap ada di tempatnya awal mulanya. Saya menandainya dengan sedikit cat minyak di permukaan cangkangnya. Esok harinya, saya lihat siput itu merayap berkeliaran di antara dedaunan…

Mengaplikasikan ramuan pestisida bawang putih dengan cara teratur dibagian pangkal batang tanaman, sekurang-kurangnya, bisa menghindar serta mengatur serangan dari hama yang beredar (mis. siput serta nematoda). Hal semacam ini bisa kurangi kecemasan kita bakal kemungkinan terjadinya rusaknya pada koleksi tanaman di area kebun dirumah dari kehadiran mereka.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment