Hama Tanaman Kubis ~ Agro Budidaya

Hama Tanaman Kubis



tanaman kubis

Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera : Yponomeutidae). P. xylostella yaitu serangga hama dari kelas Lepidoptera yang perubahan hidupnya mempunyai jenis perubahan holometabola (metamorfosis prima) dengan empat fase hidup yakni telur, larva, kepompong serta imago. Telur P. xylostella memiliki ukuran kecil, berwarna putih kekuningan yang biasanya ditempatkan di bagian bawah daun dengan cara tunggal atau grup kecil yang terbagi dalam 3-4 butir (Sastrosiswojo & Setiawati 1993).

Larva terbagi dalam empat instar. Instar I memiliki ukuran benar-benar kecil (panjangnya kurang lebih 1mm), berwarna putih kekuning-kuningan dengan kulit transparan serta kepala berwarna kehitam-hitaman. Ulat ini sedikit makan serta gerakannya tetap lambat. Instar II berwarna kuning kehijau-hijauan, hidup menyebar dibawah atau diatas daun namun belum banyak makan. Pada instar III warna kulit jadi tambah hijau, serta gerakannya jadi tambah lincah. Pada instar IV atau paling akhir larva telah sedikit makan kembali sampai tak makan sekalipun. Biasanya populasi larva P. xylostella tinggi dimusim kemarau (bln. April hingga bln. Oktober) atau jika situasi cuaca kering sepanjang sebagian minggu (Sastrosiswojo et al. 2000).

Rusaknya oleh hama ini bisa turunkan hasil baik mutu ataupun jumlah. Tanda-tanda rusaknyanya berbentuk jendela-jendela putih pada daun yang dikarenakan kesibukan makan larva terlebih larva instar III. Serangan yang berat bisa menyebabkan tanaman kubis tak bisa membuat krop hingga mengakibatkan tidak berhasil panen (Sastrosiswojo & Setiawati 1993).

Ingindalian P. xylostella pada pertanaman kubis bisa dikerjakan dengan beragam langkah. Pertama, dengan cara kimiawi dengan memakai insektisida selektif dengan bahan aktif Bacillus thuringiensis seperti Dipel WP, Delfin F, serta Bactospeine WP. Ke-2, langkah kultur tehnis yakni dengan pergiliran tanaman atau tumpang sari, penyusunan saat tanam dan tanaman perangkap. Ketiga, langkah hayati dengan memakai musuh-musuh alami seperti Diadegma semiclausum serta Apanteles plutellae (Sastrosiswojo & Setiawati 1993).

Crocidolomia pavonana Zell. (Lepidoptera : Pyralidae). Tak hanya kubis, hama ini dapat juga menyerang tanaman cruciferaceae lain seperti lobak, sawi serta selada air (Kalshoven 1981).

Imago C. pavonana biasanya letakkan telur dibagian bawah daun atau sisi daun yang terlindungi. Telur berupa pipih serta ditempatkan dengan cara berkelompok mirip genteng rumah, menempel pada permukaan bawah daun. (Sastrosiswojo et al. 2000).

Larva terbagi dalam lima instar serta umumnya berkelompok di bagian bawah permukaan daun. Larva instar paling akhir mempunyai ciri di bagian dorsal berwarna hijau (Pracaya 1991). Di lapang larva umumnya menyerang tanaman yang telah membuat krop serta mengarah menuju titik tumbuh. Pupa ada dalam kokon yang terbuat dari butiran tanah serta berupa lonjong dengan stadium + 9 hari. Imago mempunyai sayap depan dengan bintik putih serta beberapa kumpulan sisik berwarna kecoklatan. Imago betina bisa hidup sepanjang 16-24 hari (Kalshoven 1981). Ingindalian yang bisa dikerjakan dengan cara mekanis dengan menghimpun larva dengan tangan, bercocok tanam dengan sanitasi lapangan, perputaran tanaman, tumpang sari dengan tomat, jagung, serta daun bawang. Dengan cara kimiawi dengan memakai insektisida selektif dengan bahan aktif Bacillus thuringiensis seperti Dipel WP, Bactospeine WP serta Florbac FC.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment