Tips Penetasan Telur Bebek ~ Agro Budidaya

Tips Penetasan Telur Bebek





Budidaya Petani. Di kesempatan saat ini bakal menghidangkan perihal artikel Telur Itik diantaranya Faedah telur itik serta langkah penetasan telur itik. Terimakasih sudah bertandang di situs (blog) ini. 

1. Faedah Telur Itik 
Saat ini beternak itik telah banyak yang membudidayakan terlebih untuk di ambil telurnya. Telur itik memiliki nilai manfaat protein 100 %, bandingkan dgn daging ayam (80%) & susu (75%). Bermakna jumlah & komposisi asam aminonya benar-benar komplit & berimbang, hingga nyaris semua bagiannya bisa dipakai utk perkembangan ataupun pergantian beberapa sel yg rusak. Nyaris seluruhnya lemak dalam sebutir telur itik ada di bagian kuningnya, meraih 35 %, sedang dibagian putihnya tak ada sekalipun. Lemak pada telur terbagi dalam trigliserida (lemak netral), fosfolipida (biasanya berbentuk lesitin), & kolesterol. Manfaat trigliserida & fosfolipida untuk badan yaitu untuk sumber daya, satu gram lemak membuahkan 9 kilokalori daya. Lemak dalam telur berupa emulsi (berhimpun dgn air), hingga jadi lebih gampang diolah. 

Langkah MenetaskanTelur Itik 
Ada dua langkah yakni penetasan dengan cara alami & penetasan dengan cara buatan. Penetasan dengan cara alami yakni dgn memakai induknya/ type unggas lain & penetasan dengan cara buatan yakni dgn memakai alat penetasan atau mesin tetas & kerap juga di sebut untuk incubator. Sangat banyak aspek penunjang yg sama-sama terkait utk bisa menetaskan telur itik utk beroleh daya tetas yg baik. Salah satunya Mesin Tetas (incubator) Saat ini type mesin tetas yg dapat dipakai oleh beberapa penetas telur (breeder) tergolong jadi dua jenis/ type, yg pertama dgn mesin tetas simpel & yg ke-2 dgn mesin tetas moderen. Pada intinya daya tetas menetaskan telur dgn mesin simpel maupun dgn mesin moderen bisa beroleh daya tetas yg sama. Kunci berhasil menetaskan malah ada pada si ingindali mesin (operator), bukan hanya pada type mesin yg dipakai utk menetaskan. 

Mesin tetas simpel biasanya memiliki ciri - ciri : 
  • Sumber panas mengunakan lampu listrik, lampu minyak, dll 
  • Pengatur suhu memakai thermostat sederhana 
  • Pengatur kelembaban hawa dgn meletakkan bak atau baki yg diisi air dibawah rack telur & sesekali penyemprotan air pada telur 
  • Pembalikan telur memakai tangan 
  • Incubator/tempat menyimpan telur terbuat dari kayu & triplek tidak tebal. 
  • Penyusunan ventilasi hawa di dalamnya benar-benar bergantung pada situasi lingkungan seputar. Hawa keluar masuk cuma lewat lubang ventilasi yg di buat sedemikian rupa tiada alat/kipas yg menolong kelancaran pertukaran udara 
  • Setter & Hatcher jadi satu, berarti sepanjang pengeraman telur hingga menetas diletakkan pada tempat yg sama. 

Mesin tetas moderen biasanya memiliki ciri – ciri : 
  • Sumber panas dari listrik dgn memakai elemen terbuat dari besi & ada juga yg memakai elemen kawat nikelin 
  • Pengatur suhu memakai thermostat digital utk memastikan suhu yg di idamkan. 
  • Kelembaban memakai air yg diuapkan pada kisaran suhu spesifik utk beroleh kelembaban yg di idamkan & dibaca oleh hygrometer (pengukur kelembaban). 
  • Pembalikan rack telur di dalam incubator bisa ditata dengan cara automatis memakai motor penggerak putaran rendah dgn posisi rack telur 45 derajat miring kekiri maupun ke kanan yg saat pembalikannya di atur oleh timer (pengatur saat) 
  • Bahan terbuat dari kayu tidak tipis atau besi tidak tipis, hingga tak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seputar. 
  • Penyusunan ventilasi hawa di dalamnya digerakan oleh kipas hingga suhu hawa bisa menyebar dgn baik & hawa kotor dalam mesin tetas bisa selekasnya bertukar dgn cepat. 
  • Setter & Hacther dipisahkan, berarti tempat pengeraman telur itik dari usia 1 hari hingga dgn 25 hari tidak sama tempatnya dgn tempat persiapan utk menetas. 

Telur tetas : utk beroleh telur tetas yg baik, hal yg butuh di perhatikan : 
  • Keadaan induk itik/bebek (sehat), usia induk (diatas usia 8 bln) & usia jantan tak kurang dari 1 th. & tak lebih 2. 5 th., status gizi induk (pakan yg berkwalitas), perbandingan jantan & betina. (1 : 10). 
  • Kodisi telur menurut wujud telur (situasi normal), berat telur, mutu kulit telur (tengah, berarti tipis maupun tak tidak tebal), warna kulit telur (cerah), & kebersihan telur. 
  • Usia telur yg terbaik utk ditetaskan tak kian lebih 5 hari Operasional Penetasan 

Fumigasi mesin tetas (utk menghindar munculnya penyakit menular) hal pertama yg mesti dikerjakan sebelum saat mengawali penetasan, mesin tetas di sucihamakan terlebih dulu dgn memakai disinnfectan yg banyak dijual di market sesuai sama saran yg disarankan.
Mengatur temperatur/suhu mesin tetas 38oC (satu diantara aspek yg benar-benar utama)
Untuk mesin tetas yg aliran udaranya digerakkan dgn kipas sebaiknya
*. usia telur 1 – 24 hari 38oC (99oF – 101oF)
* usia telur 25 – 28 hari baiknya diturunkan 1 s/d 2oF

Mengatur kelembaban, yg baik dalam mesin tetas dari hari ke 1 hingga hari ke 25 yakni pada 55% – 65% sesudah hari ke 25 kelembaban baiknya dinaikan jadi 75%. Pada mesin tetas simpel utk mengatur kelembaban dgn langkah menyimpan bak/baki yg di isi air dibawah rack telur & utk menaikkan kelembaban dgn menyemrot telur dgn air seperlunya kemudian diangin anginkan, dikerjakan tiap-tiap sekian kali (2 – 3 kali) dalam sehari pada waktu pembalikan telur.

Langkah yg terbaik utk tahu keperluan kelembaban telur telah atau belum terpenuhi, dgn mencermati perubahan rongga hawa pada telur. 

Candling (memeriksa perubahan telur dgn langkah meneropong telur memakai sinar lampu. 
  • Kontrol pertama : pada hari ke 4 
  • Kontrol ke-2 : pada hari ke 10 
  • Kontrol ketiga : pada hari ke 20 
  • Telur yg kosong atau mati mesti selekasnya di singkirkan. 
  • Posisi telur & pembalikan 

Pada Mesin moderen pada hari ke 1 s/d hari ke 25 (setter) dikerjakan pembalikan rack telur tiap-tiap 4 jam atau 6 kali dalam sehari dgn posisi pada telur sisi tumpul (yg diisi rongga hawa) diletakan samping atas dgn kemiringan posisi 45 derajat ke kiri atau ke kanan. Sesudah hari ke 25 telur tak di balik & dipindahkan ke rack penetasan (hatcher).

Pada Mesin tetas simpel umumnya beberapa penetas ada yg meletakkan telur dgn posisi tergeletak (tiduran) & ada juga penetas yg meletakkan telur dalam mesin dgn posisi berdiri miring 45 derajat dgn sisi tumpul di atas. telur & diletakkan pada rack yg sama dari sistem awal hingga akhir penetasan. 

Pembalikan telur pada mesin tetas simpel : 
Pada hari ke 2 s/d hari ke 25 pembalikan telur dikerjakan 3 kali satu hari., telur juga butuh di angin anginkan sepanjang 5 – 10 menit, saat pelaksaan pembalikan telur ini bisa berbarengan dgn pembasahan (telur disemprot air seperlunya) biarlah pintu mesin tetas terbuka sebentar utk mengangin - anginkan telur. 
Sesudah hari ke 25 atau pada tiga hari paling akhir mendekati penetasan baiknya telur tak perlu dibalik/di putar. kelembaban butuh dinaikan sedikit utk menolong sistem retaknya cangkang

Previous
Next Post »
Thanks for your comment